Peningkatan Kasus Percerain

kmrn sudah bahas masalah penyimpangan LGBT sekarang akan ditambah dengan issue gender yang ga kalah penting.
Apa itu?
1. Perceraian
Kasus perceraian di Indonesia : dari 2 juta pernikahan, 314.967 cerai.
2.  Sistem Sosial Patriarki (menempatkan laki-laki sebagai sosok *otoritas* utama)
*Kesenjangan jender antara murid laki-laki dan perempuan yang putus sekolah ,yaitu 7 anak perempuan dibandingkan 3 anak laki-laki (Kementrian pendidikan nasional, 2014).
3.  Maraknya pornografi dan represifitas seks yang kerapkali melahirkan penyimpangan seks (LGBT dan perilaku seks menyimpang) dan akhirnya berperan sebagai promoter peradaban.
apa penyebabnya?
salah satunya fitrah seksualitas tidak berkembang
apa itu fitrah seksualitas?
kembali lagi bahwa fitrah seksualitas adalah bagaimana seseorang berpikir merasa dan  bersikap sesuai fitrahnya sebagai laki2 sejati atau perempuan sejati.
apa yang harus kita lakukan
1. internal
sejak dini anak2 sudah dibekali pendidikan fitrah seksual
agar mereka
- mereka mengerti tentang identitasnya. tidak abu2
- mengenali perannya sesuai fitrahnya
- mereka dapat melindungi diri dari kejahatan seksual
dia tau bahwa area pribadi hanya dapat dipegang oleh orang tua atau dokter (dalam hal pemeriksaan)
2. eksternal
kita bisa dengan cara yang baik dan sopan mengontrol kondisi sosial lingkungan kita
nah membangkitkan fitrah seksualitas  pada anak berbeda menurut tahap usia anak. (Harry Santosa, Fitrah Based Education)
*A. Tahap Pra Latih.*
Usia 0-2 Tahun.
Anak harus dekat dengan ibu. 
Ibu menyusui anaknya. Menyusui bukan sekedar memberi ASI.Artinya ketika menyusui ibu memberikan perhatian secara penuh kepada anaknya.
Tidak melakukan aktifitas lainnya saat menyusui.
*Usia 3-6 tahun.*
Anak harus dekat dengan kedua orangtuanya. Sosok ayah dan ibu harus hadir agar anak memiliki keseimbangan emosional dan rasional. Kedekatan kedua orangtua akan membuat anak secara imaji mampu membedakan sosok laki-laki dan perempuan.
*B. Tahap Pre Aqil Baligh 1 (7-10 tahun).*
Pada usia ini anak laki-laki lebih didekatkan kepada ayah. Mengapa? Karena usia ini egosentris anak bergeser ke sosio sentris. Ayah membimbing anak lelakinya untuk memahami peran sosialnya.
Caranya :
1. Ayah mengajak anak lelakinya berjamaah di masjid.
2. Bongkar pasang mesin2 di rumah bersama.
3. Cuci mobil bersama anak laki2nya
*ibu dan anak perempuannya?*
1. Membuat makanan kesukaan anak bersama.
2. Belajar menjahit,  membuat pita, bandana,  menyulam, dsb.
3. Ibu menjelskan ttg menstruasi, peran wanita yg kelak jd ibu, dsb.
*C. Tahap Pre Aqil Baligh 2 ( 11-14).*
Usia ini adalah puncak perkembangan Fitrah Seksualitas. Pada usia ini anak laki-laki akan mengalami mimpi basah, sedangkan anak perempuan akan mengalami menstruasi. Mereka juga mulai memiliki ketertarikan pada lawan jenis.
*berikan mereka kamar terpisah.*
Di usia ini anak laki-laki harus lebih dekat pada ibunya. Tujuannya, agar dia mampu memahami dan memperhatikan lawan jenisnya melalui kacamata perempuan.
Sehingga kelak dia akan tumbuh sebagai laki-laki yang bertanggungjawab dan penuh kasih sayang.
Anak perempuan pada usia ini harus lebih dekat dengan ayahnya. Ayah menjadi cinta pertamanya.Ayah menjadi sosok ideal dimatanya. Menjadi tempat mencurahkan segala keluh kesah. Kedekatan ini membuat anak perempuan bisa memahami bagaimana laki-laki harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan sesuai persepsi laki-laki.
Pasca usia 14 tahun anak bukan lagi anak. Mereka adalah individu yang setara.
Tugas orangtua sudah selesai di usia ini. Sebab jumhur ulama sepakat usia 15 thn adalah usia aqil baligh. Anak sudah bertanggungjawab pada dirinya sendiri.
semoga bermanfaat
trus belajar

Komentar

Postingan Populer